Siapa yang
tak ingin menjadi orangtua menyenangkan bagi anak-anaknya? Setiap manusia, khususnya
yang sudah matang umurnya, memiliki hasrat membara untuk menjadi orangtua. Ketika
telah menjadi orangtua, saatnya kita membenahi diri agar menjadi guru
terbaik anak. Menjadi orangtua terbaik dalam lingkup keluarga tidak hanya
perkara background pendidikan, melainkan kita juga bisa menunjukkannya dengan
apa yang ada pada diri kita, sikap kita, kasih sayang kita, dan masih banyak
yang lain.
Ya, ada puluhan
hingga ratusan cara untuk membangun suasana hangat dan bahagia pada buah hati
kita. Dan, kunci utamanya adalah ada pada kualitas waktu yang kita berikan.
Kenapa? Kualitas waktu itulah yang akan menciptakan hubungan harmonis yang mana
hubungan itu akan tetap terbawa meski kelak si anak akan hidup dengan dunia
barunya. Dalam dunia parenting, yang harus dilakukan hanyalah tips sederhana
namun butuh kesabaran dan konsisten. Chekck it out!
Tips Menata Diri untuk Menjadi Orangtua Menyenangkan Bagi Anak
Bersendau gurau
Ketika anak
sering diajak bercanda, anak akan merasakan betapa hangatnya hubungan yang
sedang diikat dalam dirinya. Bahkan, candaan yang sengaja diciptakan orangtua
ini sangat membantu keberhasilan sosialnya. Anak juga akan berpikir kreatif,
mengatur level emosi dan stress, juga mewujudkan hubungan teman. Sangat disayangkan
apabila orangtua dan anak hampir tak punya sesuatu yang dijadikan sebagai bahan
gurauan. Bisa dipastikan, kedekatan mereka tak begitu mengikat.
Berpikiran positif
Tak ada
anak yang akan bahagia jika diperlakukan kasar oleh orangtua. Semua anak
berharap pada orangtua agar penyaluran emosinya selalu positif. Jika setiap
hari yang didengar adalah kalimat negatif, yang dilihat adalah perilaku tak
baik, anak akan takut dan menolak untuk terlalu terikat hubungan dengan
orangtua. Ketika ini terjadi, sampai kapanpun, anak akan mengingat dan akan kesulitan
untuk menciptakan kehangatan dalam keluarga.
Mewujudkan kasih sayang
Saat hidup
tak memiliki kasih sayang, maka semangat untuk menghadapi tantangan akan
hilang. Lalu, bagaimana dengan anak yang tak punya wujud kasih sayang dari
orangtua? Tentu, ini akan berefek negatif untuk perkembangannya juga masa
depannya. Maka, inilah tugas kita untuk selalu menghujani anak dengan kasih
sayang. Sebrutal apapun anak, saat kita menghadapinya dengan cinta, anak akan
luluh dan kita berhasil menjadi teladan bagi mereka.
Bersikap bijak ketika terjadi perdebatan
Perdebatan
tak hanya dilalui orang dewasa, anak kecil pun bisa menemui fase ini karena
dalam pertumbuhannya, mereka juga akan mampu menolak keinginan orang lain.
Ketika kita meminta anak melakukan suatu hal dan anak tak segera beranjak
bahkan justru menolak, kita tak patut ikut memberontak. Lebih baik, kita
dengarkan alasan kuat sang anak. Kita harus berlaku bijak. Dengan demikian,
anak akan percaya bahwa orangtuanya bukanlah tipe orangtua pendikte yang tak
akan pernah bersikap menyenangkan dan menenangkan.
Memelihara kewarasan
Saat diri berada
dalam tekanan hebat, kita bisa bertingkah tak sewajarnya. Itulah sebabnya, kita
butuh menyegarkan pikiran demi terjaganya kewarasan. Saat mental sehat, kita
akan diiringi nilai-nilai positif saat mengasuh anak. Ingat, apa yang dilakukan
anak adalah apa yang dilihat anak dari diri kita.
Sungguh, menjadi orangtua menyenangkan adalah impian semua orang, harapan setiap anak, dan dambaan setiap keluarga. Saat ini banyak bertebaran ilmu parenting. Sudah waktunya bagi kiya untuk upgrade ilmu dan pengetahuan. Jika ingin mendapatkan info seputar parenting dan pendidikan kunjungi web mualimah.my.id
Ayo, berbenah diri dan menjadi tokoh idola sang anak. Semoga anak juga akan menjadi orangtua hebat dalam hidupnya kelak. Good luck!
EmoticonEmoticon