Analisa teknikal adalah
proses analisa yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu saham. Dengan adanya
analisa teknikal ini, maka investor bisa memilih saham yang memberikan
keuntungan di masa depan. Saham sendiri merupakan jenis investasi high risk high return sehingga
membutuhkan strategi yang matang. Analisa teknikal merupakan strategi investasi saham yang wajib Anda pahami. Artikel ini membahas mengenai analisa
teknikal lebih dalam.
Istilah yang Harus
Dipelajari
Sebelum memutuskan untuk
berinvestasi, ada beberapa istilah penting yang perlu Anda pelajari yaitu
sebagai berikut:
1. Chart
Istilah pertama yang perlu
Anda pelajari adalah chart.
Sebenarnya, istilah satu ini pastinya sudah tidak asing lagi untuk Anda, kan? Chart atau grafik pada investasi saham
menunjukkan pergerakan harga saham.
Chart ini digunakan untuk mengetahui seberapa bagus sebuah saham
untuk dibeli. Nantinya, chart akan
dibagi menjadi beberapa bentuk lainnya. Contohnya seperti head and shoulder, cup and handle, double tops and bottom, serta flag and pennant.
2. Tren
Tren merupakan pergerakan harga atau pasar dalam dunia investasi
saham. Istilah ini sangat penting dalam analisa teknikal. Tren yang berada dalam satu waktu mengarah pada uptrend, kemudian pada waktu berikutnya
mengarah pada downtrend.
3. Support and resistance
Support and resistance atau level harga saham. Dua istilah
tersebut juga berguna saat analisa teknikal untuk mengetahui pergerakan saham
sedang berada di area atas ataupun bawah. Support
sendiri mengacu pada harga yang turun ke bawah. Sedangkan resistance mengacu pada harga yang ke
atas.
Indikator dalam Strategi
Investasi Saham dengan Analisis Teknikal
Setelah mempelajari
istilah-istilah di atas, Anda juga perlu mempelajari strategi investasi saham selanjutnya yaitu indikator. Langsung
saja, berikut ini empat indikator dalam analisa teknikal:
1. Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index atau RSI merupakan sebuah indikator
yang fokus pada perbandingan tingkat kenaikan ataupun penurunan harga saham.
Pada umumnya, RSI ini dinilai dengan angka antara 0 sampai dengan 100. Nilai
tersebut digunakan untuk melihat apakah saham berada di tahapan oversold (jenuh jual, nilai <30) atau
overbought (jenuh beli, nilai>70).
2. Moving Average
Moving average merupakan indikator yang banyak dipakai oleh para trader. Alasannya karena moving average praktis untuk digunakan
oleh siapa saja, termasuk pemula sekalipun. Adanya moving average memudahkan trader
saat melakukan perhitungan rata-rata pergerakan harga saham. Jadi, proses
pemilihan saham lebih mudah dan juga akurat.
3. Moving Average Convergence Divergence
Di samping moving average, ada juga indikator yang
dinamakan moving average convergence
divergence. Istilah ini digunakan untuk mengetahui sinyal pasar saham,
melihat tren saham yang ada, serta membantu memutuskan untuk membeli atau
menjualnya.
Apabila nilainya di atas
nol dan positif, maka saham tersebut dalam kondisi bullish. Pada kondisi tersebut, investor bisa melakukan pembelian.
Sedangkan jika berada pada titik negatif, maka jatuh dalam kondisi bearish. Pada kondisi ini, investor bisa
melakukan penjualan.
4. Stochastic
Indikator strategi saham
yang terakhir yaitu stochastic yaitu
indikator yang cara kerjanya dengan membandingkan titik harga pada saat
penutupan terakhir dengan harga terendah dan tertinggi (0-100). Pada indikator stochastic, ada dua garis yang perlu
Anda pahami yaitu %D dan %K.
Itulah pembahasan mengenai
strategi investasi saham dengan
analisa teknikal. Selain mempelajari mengenai analisa teknikal, Anda juga harus
menggunakan platform yang terpercaya.
MOST by Mandiri Sekuritas merupakan aplikasi terpercaya yang bisa Anda jadikan
pilihan. Platform satu ini hadir
berbasis website, aplikasi desktop,
Android, maupun iOS. Yuk, investasi dengan MOST by Mandiri Sekuritas sekarang
juga!